RENUNGAN

Perjalanan jakarta-kutoarjo

Menikmati rumah, sawah, gunung, sungai.
Terinspirasi dari QS al an'am:11
قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ ثُمَّ انْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ

Katakanlah: "Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu".

Nikmati dan ambil hikmah.
Selama perjalanan baca status dan tulisan orang sambil merenung. Mau dikenang dan beramal jadi hamba macam apa saya ini? Lihat ada yg baru lulus al azhar university dan akan lanjut pascasarjana di sana (@Rabbani Rizki Fadhila, allahu yubarik fik), ada yg baru berangkat ke Polandia (@Okta Candra Aulia, allahu yubarik fik), ditambah iseng aja iklan Queesland University nangkring di beranda. Jadinya baca-baca dan mikir. Allahu, aku gimana? Mau spesialis apa? Ahli apa? Jangan semua dikerjakan nanti malah dangkal semuanya.

And then, dapatlah clue nya...
Pernah aku canangkan 5 poin utama
"HAFIDZOH. AGRONOMIST. ORGANISATORIST. EDUCATIONIST. SOSIOPRENEURSHIP."

Mari kita cek pencapaian hingga saat ini,
1. Hafidzoh: masih progres juz 7, murojaah masih lemah, harus lebih kuat azzam nya, rencana ke RQ bekasi (cek ricek dan konsul sama allah dulu)
2. Agronomist: belum beres studi S1, masih aiueo klo ditanya budidaya tanaman (hiks), link masih sedikit, ketrampilan masih lemah, rencana mau belajar ke orang2 sukses di bidang pertanian budidaya, lanjut S2 luar negeri atau IPB
3. Organisatorist: ini udah malang melintang alhamdulillah, dari yg rendahan smpe yg lumayan lah, tinggal coba perluas jaringan aja
4. Educationist: ini nampak dari perhatian pada pendidikan terutama keluarga dan anak-anak, pengalaman belum ada, rencana diperluas wawasan dg baca buku dan pelatihan
5. Sosiopreneurship: sama sekali belum merintis, rencana pengen agrowisata

Oke baiklah, ternyata masih banyak tugas dan kewajiban, tapi waktu yg ada tidak banyak lagi. Mari menata perjalanan ini agar penuh makna dan berkah. Menyesuaikannya dg rencana allah dan mempersiapkan saat terindah menghadap allah.

"Pemenang itu hanya memenangkan hitungan menit bahkan detik, maka betapa berharganya tiap menit yg kamu miliki. "

Wallahu a'lam
Selasa, 26 okt 2016
Kereta Api Jaka Tingkir

Komentar