|
Ini pesawat Pegassus yang mengantarkan sampai Istanbul |
Mimpi menjejakkan kaki ke Turki bertambah dengan sejarah-sejarah besar Islam yg ada di sana
Rasanya ingin melihat lebih dekat peninggalan para leluhur kala itu
Dan hamdan lillah,
Niat awal yg hampir kandas karena ga punya temen jalan akhirnya terealisasi
3 hari 2 malam di Istanbul, salah satu pusat peradaban Islam yang dahulu dikenal dengan Konstantinopel
Ibukota Byzantium yg sangat sulit ditaklukkan tapi sangat dijanjikan dari berita Rasulullah saw
Hingga berkali-kali dicoba dimasuki hampir tak mampu menembus tebal dan tinggi bentengnya
Tapi janji Rasulullah itu benar, bahwa pemimpin dan pasukan terbaiklah yang mampu merengkuh kota itu ke dalam islam
Dan dialah Sultan Muhammad II atau yang kita kenal dengan Muhammad Al Fatih beserta pasukan janissary-nya
Ialah Konstantinopel kemudian dirubah menjadi Islambul yang kemudian lama-lama menjadi Istanbul
Sebenarnya saat transit dari Indonesia ke Warsaw kala itu pun sudah menjejakkan kaki ke kota ini,
Tapi hanya di sekitaran bandara internasional Attaruk
Maka, ketika benar-benar menjejakkan kaki ke kota ini, rasanya mengharu biru
Kala itu saya pakai pesawat Wizz Airlines dari Warsawa Chopin Airport dan transit di Rumania kemudian dilanjutkan dengan Pegassus Airlines ke Sabiha Gokcen Internasional Airport
Oh iya, temen jalan kali itu adalah Elisa Kusno seorang mahasiswa Univ Muhammadiyah Malang yang juga sedang student exchange di Lublin Univ of Technology
Kita pun ga berangkat bersama tapi ketemu di bandara Sabiha Gokcen karena Elisa berangkat dari Praha, Ceko
Kembalinya nanti pun beda jurusan karena Elisa akan kembali ke Indonesia sedangkan aku akan kembali ke Warsawa, Polandia
Tak apa yg penting punya temen jalan aja dulu 🤣 *soalnya cupu bgt klo sendiri
Tak punya bekal paket data *karena Turki bukan negara Uni Eropa jadilah mengandalkan Allah saja buat nyari Elisa kala itu
Eits, bandara ini ga sebesar Attaturk Airport jadilah baru tahu kalo turun pesawat itu ga langsung masuk bandara tapi naik bus dulu dari pintu pesawat ke pintu bandara *takjub
Sama ini juga terjadi pas di Warsaw *karena parkir pesawatnya jauh pun juga di Rumania
Btw ada cerita ketika transit 2 jam di Rumania, bandaranya kecil tapi cukup padat untuk transit
Sudah mulai keliatan beberapa perempuan pake jilbab dibandingkan ketika di Warsaw
Tapi yg menarik perhatian adalah penerbangan ke Tel Aviv, Israel dan banyak orang yg lalu lalang pake pakaian adat yahudi *kopiah kecil dan baju hitam semodel jas khusus
Wah, sangat terbuka ya dunia ini pun dengan negara yg mengambil tanah orang lain
Nah balik lagi ke Sabiha Gokcen
Antrian lumayan panjang di imigrasi
Kalo di Rumania langsung masuk lewat pintu khusus transit aja dan palingan cek bawaan aja
Nah di Sabiha ini karena destinasi utama saya, jadilah wajib ngecek paspor dan visa
Saya beli visa on arrival via web untuk masuk Turki seharga 25 USD *kalikan sendiri dg rupiah ya wkwk
Masa berlakunya 6 bulan dg maksimal tinggal 30 hari di Turki tapi hanya untuk sekali masuk *jadi kalo nanti mau masuk lagi ya harus bikin visa lagi
Nah, observer nih mulai
Walau ad sedikit bagian dari Eropa tapi orang Turki memang beda
Yg khas adalah laki2 nya seperti pencampuran Arab dan agak Eropa *pokoknya khas aja
Dan di bandara ini ada orang2 yg pake baju tulisan polisi tapi agak begajulan macam preman *jadi inget Indonesia deh
Makanya kenapa judul tulisan ini adalah "sister country"
Beberapa kemiripan ada di sana soalnya
Oh iya, biasanya akan dibedakan jalur masuk org asing dan orang dengan paspor negara tujuan
Dan lumayan panjang ternyata tapi alhamdulillah ga ada masalah berarti
Keluar lah dan bersiap mencari Elisa
Mencoba menyisir dari tepi semoga ketemu
Qadarullah Allah mudahkan kita bertemu tanpa nunggu waktu lama
Dengan bawaan Elisa sekoper gede akhirnya kita bergerak menuju pusat kota Istanbul
-berlanjut di part berikutnya-
Komentar
Posting Komentar